Wednesday, December 6, 2017

Kim Jong-un di Daftar 'Person of the Year' Majalah Time


Majalah Time menobatkan orang-orang yang berani bersuara soal kekerasan seksual sebagai sosok tahun ini atau 'Person of the Year'. Sementara itu, daftar runner-up diisi oleh sejumlah tokoh besar, mulai dari Presiden Amerika Serikat hingga pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.

Kedua tokoh yang masuk dalam daftar runner-up pada Rabu (6/12) ini belakangan kerap beradu mulut soal program pengembangan peluru kendali dan senjata nuklir Pyongyang. Bahkan, tak jarang silih debat mereka diwarnai hinaan pribadi.

Trump menyampaikan pernyataan-pernyataan kontroversialnya melalui akun Twitter pribadi dan media, sementara Kim Jong-un melontarkannya melalui kantor berita pemerintah, KCNA.


Keduanya juga tak segan silih ancam berperang. Mengklaim punya kemampuan untuk membombardi Amerika dengan senjata nuklir, Kim Jong-un terus menerus menyinggung soal perang nuklir setiap kali Trump menggelar aktivitas provokatif seperti latihan bersama Korea Selatan.


"Sepanjang tahun, Kim Jong-un, pemimpin muda totaliter negara pariah itu, mengungkap kapasitas canggih untuk mengancam Amerika dengan rudal berhulu ledak nuklir. Pada 4 Juli, dia meluncurkan yang pertama dari serangkaian rudal yang bisa mencapai Los Angeles, Denver dan Chicago," bunyi artikel Time.

Terakhir, Korea Utara menguji coba rudal yang diklaim bisa mencapai Washington DC dan New York City. Proyektilnya melambung 10 kali lebih tinggi daripada Stasiun Luar Angkasa Internasional di orbit bumi.

Sementara itu, Trump disorot atas tahun pertamanya menjabat sebagai presiden Amerika Serikat. "Dampak terbesar tahun pertama Trump menjabat adalah dia mengubah gaya kepresidenan."

"Perselisihan, tudingan liat, bahasa kasar dan memecah belah" adalah beberapa hal yang disoroti oleh majalah Time.

"Pencalonan Trump (sebagai presiden) menulis ulang peraturan politik. Kini dia telah mengubah peraturan kepresidenan. Dari Washington ke Wall Street, Peoria ke Pyongyang, televisi tengah malam ke media sosial, banyak bagian dari dunia berputar di seputar pertunjukan Trump," tulis Time.

Satu tokoh lainnya sama-sama terkait dengan pertunjukan Trump di Semenanjung Korea. Dia adalah Xi Jinping, pemimpin China yang merupakan sekutu terdekat Korut.

Selain memegang peran penting dalam menekan pemerintahan Kim Jong-un terkait ambisi nuklirnya, Xi Jinping juga menjadi salah satu tokoh paling berpengaruh di China. Namanya diabadikan dalam konstitusi, bersanding dengan Mao Zedong, pendiri negara tersebut.

Selain Kim Jong-un, ada satu lagi sosok yang berseberangan di daftar ini. Ia adalah Robert Mueller, jaksa penyelidik khusus yang ditunjuk Kementerian Kehakiman untuk menyelidiki dugaan kongkalikong tim sukses Trump dengan Rusia semasa kampanye.

Sementara itu, dua orang lainnya yang ikut menghiasi daftar ini adalah Colin Kaepernick, quarterback NFL yang berlutut saat lagu kebangsaan AS dikumandangkan untuk memprotes rasisme, dan Patty Jenkins, sutradara film Wonder Woman yang dianggap mempromosikan kesetaraan gender.


No comments:

Post a Comment