Saturday, December 16, 2017

Cerita dari Sadananya yang Alami Kerusakan Parah akibat Gempa



Gempa berkekuatan 6,9 skala richter yang terjadi di kawasan Jawa Barat meninggalkan luka bagi sebagian warga Desa Gunungsari, Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.

Desa ini adalah salah satu wilayah yang mengalami kerusakan berat setelah diguncang gempa dua kali tadi malam. Salah satu rumah yang berada di Gunungsari roboh akibat guncangan gempa pada Jumat (15/12) malam.

Rumah berlantai dua, yang baru berdiri 1,5 tahun ini kini rata dengan tanah, pemiliknya bahkan tak sempat menyelamatkan diri dan tewas akibat runtuhan tembok rumah.

Warga menceritakan pengalamannya saat gempa yang kemudian diketahui memiliki pusat di barat daya Tasikmalaya itu terjadi. Rumah yang rubuh adalah milik Dede Lutfy, seorang perempuan berusia 62. Dede telah dikebumikan keluarganya di pemakaman setempat pada Sabtu (16/12).

“Saya cuma dengar suara genteng jatuh, enggak ada suara ambruk atau apa. Pas gempa selesai, kami keluar, rumahnya udah enggak ada. Rata,” tutur Junaedi (66) salah satu tetangga Dede yang rumahnya berada di jarak sekitar 400 meter.

Junaedi menceritakan dirinya sempat berlari untuk menyelamatkan Dede yang berteriak minta tolong. Namun nahas, belum sempat dia sampai ke tempat tersebut, rumah milik keluarga Dede itu telah ambruk seluruhnya. Dari tragedi itu hanya suami dan kakak Dede yang sempat menyelamatkan diri.

“Saya lari. Mau tolong Bu haji, tapi sudah keburu ambruk. Benar-benar ambruk, bruk,” kata Junaedi.

Ambruknya rumah milik keluarga Dede itu disebabkan gempa pertama. Selanjutnya, gempa susulan telah merusak beberapa rumah di sekitarnya.

Rumah milik keluarga Dede bukan satu-satunya yang mengalami kerusakan di daerah ini. Sedikitnya ada 4 rumah yang rusak parah, dua rumah rusak ringan, dan 11 rumah lainnya mengalami keretakan setelah terguncang gempa.

Gempa tersebut, kata Junaedi merupakan gempa terkuat yang pertama kali dirasakannya di daerah Ciamis. Sebenarnya kata Junaedi gempa memang sering terjadi di daerah ini. Hanya saja, untuk yang berkekuatan hingga 6,9 SR diakuinya baru pertama kali.

“Iya, biasa memang gempa. Tapi kalau yang kencang kayak semalam ya baru pertama kali,” kata Junaedi.


No comments:

Post a Comment